CIANJUR ll WartaPolitan – Jemaah haji asal Kabupaten Cianjur yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) terakhir, yakni Kloter 56, telah tiba kembali di Tanah Air pada Rabu pagi (9/7), setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kabupaten Cianjur, Saeful Ulum, menyampaikan bahwa pada musim haji tahun 2025 ini, Kloter 56 terdiri dari 66 orang jemaah asal Cianjur yang bergabung bersama jemaah dari Kabupaten Sukabumi.
"Biasanya satu kloter berisi 442 orang, namun kali ini jemaah asal Cianjur hanya 66 orang. Untuk itu diperlukan ketelitian dan kerja sama dari para pendamping, agar tidak tertukar barang dan koper milik jemaah," jelas Saeful.
Ia pun bersyukur karena proses kepulangan jemaah berjalan lancar. "Alhamdulillah, seluruh jemaah bisa kembali dengan membawa koper besar dan kecil mereka, dalam kondisi sehat dan bahagia. Mudah-mudahan mereka menjadi haji yang mabrur dan mampu memberikan teladan di tengah masyarakat," ungkapnya.
Saeful juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kelancaran penyelenggaraan haji, mulai dari pemerintah daerah, Kementerian Agama, pihak keamanan (TNI, Polri, Satpol PP), hingga rekan-rekan media yang ikut berperan sejak awal hingga akhir proses haji.
Namun demikian, Saeful turut menyampaikan kabar duka bahwa ada dua jemaah haji asal Cianjur yang wafat di Tanah Suci. "Satu orang jemaah laki-laki dari Desa Cimenteng, Kecamatan Cugenang, meninggal dunia di Arafah. Sementara satu jemaah perempuan mengalami masalah kesehatan dan wafat di Rumah Sakit Abdul Azizah, Makkah," jelasnya.
Ke depan, pemerintah daerah merencanakan kegiatan silaturahmi dan ramah tamah bersama seluruh jemaah haji yang telah pulang. "Kita sudah siapkan dua opsi waktu untuk kegiatan tersebut, tinggal menyesuaikan dengan jadwal Pak Bupati. Sebelumnya, untuk kepulangan kloter pertama sempat disambut langsung oleh Bupati, dan kloter 38 disambut oleh Wakil Bupati," tambahnya.
Saeful menegaskan pentingnya evaluasi dan peningkatan pelayanan haji di masa mendatang. "Pelayanan di Arab Saudi tetap perlu dievaluasi dan disosialisasikan, terutama terkait otoritas pemerintah Saudi dalam penentuan kebijakan dan layanan. Walau ada sejumlah kendala di Makkah, seluruh jemaah tetap bersyukur dan pulang tanpa keluhan berarti," ujarnya.
Ia menutup dengan harapan agar para jemaah bisa menjadi haji yang mabrur, serta terus menyebarkan semangat ibadah dan keteladanan di tengah masyarakat ** Deri Lesmana**
0 Comments