CIANJUR ll Wartapolitan - Sebagai seorang aktivis perempuan Cianjur. Saya sangat prihatin dan memandang serius kasus meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, di tengah aksi demonstrasi. tragedi ini adalah bukti nyata kegagalan beruntun oleh mereka yang seharusnya melindungi rakyat. Pemerintah yang begitu pandai beretorika tentang "kesejahteraan rakyat" dan "demokrasi yang matang", namun di jalanan, nyawa seorang rakyat berakhir. "Vira Aulia N "
kematian Affan Kurniawan oleh kendaraan taktis Brimob, ini merupakan sebuah ironi yang menyakitkan. Alat negara yang seharusnya melindungi rakyat justru malah merenggut nyawa tepat di depan markas para wakil rakyat yang katanya memperjuangkan kesejahteraan.
Insiden yang terjadi di tengah tuntutan nyaring dari buruh dan mahasiswa, di depan Gedung DPR, menunjukkan bahwa janji-janji pemerintah hanya sebatas kata-kata.
Beberapa point penting yang melenceng dalam kasus ini, seperti tanggung Jawab Negara yang Jelas kendaraan taktis yang melindas dan menewaskan Affan Kurniawan adalah milik negara dan dioperasikan oleh aparat penegak hukum. hal ini secara langsung menunjukkan bahwa negara terlibat langsung menjadi penyebab tragedi, bukan sekadar penonton sehingga pernyataan kontradiktif dari Pimpinan Tertinggi Presiden Republik Indonesia terkejut dan kecewa terhadap tindakan aparat yang berlebihan. Sehingga menunjukkan adanya potensi kurangnya pengawasan dan pemahaman terhadap prosedur di lapangan.
" Sungguh aneh ketika pimpinan tertinggi negara terkejut dengan tindakan dari aparat yang seharusnya berada di bawah kendalinya ".
Fokus penyelidikan yang keliru, meskipun tujuh anggota Brimob yang terlibat sudah diamankan adalah dugaan pelanggaran kode etik, bukan pidana. Sehingga ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kasus ini hanya akan berakhir sebagai urusan internal institusi tanpa ada keadilan substantif bagi korban dan keluarganya. Dimas proses hukum yang kurang transparan hingga pemerintah menjanjikan penyelidikan yang transparan, namun penanganan kasus yang masih berada di lingkungan kepolisian (Divisi Propam Polri) dapat menimbulkan pertanyaan di mata publik, apakah transparansi ini benar-benar terbuka atau hanya dalam bingkai yang ditentukan oleh pihak yang bersangkutan, ucapnya.
tambahnya " Vira Aulia N" kematian Affan Kurniawan bukanlah kecelakaan. ini adalah potret nyata dari kekerasan negara yang membabi buta dan bukti bahwa nyawa rakyat kecil dianggap seharga skenario pencitraan. kami tidak akan terperangkap dalam narasi yang ingin mengaburkan fakta.
Kepada seluruh mahasiswa dan rakyat indonesia mari bersatu melawan apatisme, bersatu melawan kekerasan, dan bersatu menuntut keadilan sejati.
HIDUP RAKYAT INDONESIA! HIDUP MAHASISWA! HIDUP PEREMPUAN YANG MELAWAN!!
Pewarta: Deri Lesmana
0 Comments