Cianjur, Wartapolitan.com — Program ketahanan pangan tahun 2023 yang dijalankan Pemerintah Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, kini menuai sorotan tajam dari warga. Dengan alih - alih membawa kesejahteraan. Pengadaan 30 ekor domba senilai total Rp 60 juta rupiah, kini justru memicu kemarahan warga Hegarmanah yang menduga ada penyimpangan dan ketidaktransparanan.
Ketua Aliansi Masyarakat Hegarmanah ( Amanah ) Rohim kepada awak media menyampaikan, Ia bersama warga lainya merasa kecewa terhadap kinerja kepala desa Hegarmanah.
" Kami sangat menyesalkan, kenapa pengelolaan domba justru menggunakan orang luar desa hegarmanah, bukan warga desa sendiri. Program Ini seharusnya tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan warga lokal, bukan warga luar desa Hegarmanah.” ujar Rohim pada awak media di sekretariat Amanah, Selasa (6/5/2025).
Masih ungkap Rohim, selain itu kita juga saat ini sedang menyoroti dugaan mark-up harga pengadaan domba. Menurutnya, ukuran pasaran harga domba yang kecil tidak sesuai dengan harga Rp 2 juta per ekor, sebagaimana yang tercatat dalam anggaran. Kalau dilihat secara langsung, dombanya kecil-kecil. Dan kami perkirakan nilainya tidak sampai segitu,” sambil muka curiga.
Adapun, pihaknya akan mendesak penjelasan rincian terkait status aset desa, alokasi Dana APBDes, serta mekanisme pengelolaan ternak domba." Sehingga kami tidak akan tinggal diam. ini bukan sekedar masalah domba, ini soal hak warga dan masa desa," Tutupnya
Sementara Saat awak media meminta penjelasan ( konfirmasi )melalui sambungan seluler, Kepala Desa Hegarmanah, Asep Ramdan Nugraha, memilih menunda memberikan penjelasan " dan berjanji akan membeberkan semuanya dalam audiensi bersama warga yang akan dilakukan pada rabu 7 Mei 2025 nanti," Tutur Kades ** Deri Lesmana**
0 Comments