DEMA STAI Al-Azhary Cianjur Kritik Keras Tindakan Represif Satpol PP terhadap PKL Bomero



Cianjur ll Wartapolitan— Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Al-Azhary Cianjur mengecam keras tindakan represif aparat Satpol PP Kabupaten Cianjur saat menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan **Bomero**, Kabupaten Cianjur.

Aksi pembersihan yang berlangsung ricuh tersebut memantik reaksi dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa yang menilai langkah Satpol PP telah melampaui batas kemanusiaan.

Presiden Mahasiswa STAI Al-Azhary Cianjur, **Fauzi Rohmat**, menyatakan bahwa seharusnya pemerintah daerah hadir dengan sikap yang mengayomi dan melayani masyarakat kecil, bukan justru menindas mereka dengan cara-cara represif.

“Kami sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan aparat di lapangan. Pemerintah daerah seharusnya menjadi pelindung rakyat, bukan sebaliknya. PKL adalah bagian dari masyarakat yang sedang berjuang mencari nafkah, bukan musuh yang harus diusir dengan kekerasan,” ujar Fauzi dalam keterangannya di Cianjur, Senin (10/11/2025).

Menurut Fauzi, tindakan keras terhadap para pedagang dan mahasiswa yang turut menyuarakan aspirasi mereka merupakan bentuk pelanggaran terhadap prinsip keadilan sosial dan pelayanan publik. Ia menegaskan bahwa **tidak ada ruang bagi kekerasan dalam penegakan aturan**.

“Kami dari DEMA STAI Al-Azhary **menolak keras tindakan represif** tersebut dan menuntut agar pelaku diusut serta diberikan sanksi sesuai aturan. Aparat dan pejabat yang bertugas seharusnya mengedepankan pendekatan humanis, bukan intimidatif,” tegasnya.

Lebih jauh, Fauzi juga meminta Bupati Cianjur untuk segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Satpol PP dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.

“Kami meminta Bupati Cianjur turun tangan langsung. Evaluasi harus dilakukan secara terbuka agar masyarakat percaya bahwa pemerintah berpihak kepada rakyat, bukan pada tindakan semena-mena,” tambah Fauzi.

Ia pun menutup pernyataannya dengan menyerukan agar mahasiswa dan masyarakat terus mengawal persoalan keadilan sosial di Cianjur.

“Mahasiswa tidak boleh bungkam melihat rakyat kecil diperlakukan tidak adil. Kami akan terus berdiri di barisan terdepan untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat,” pungkasnya. ** Deri Lesmana**

Post a Comment

0 Comments