Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Serentak, Dito Ariotedjo Tinjau Pengolahan di Cimahi.


foto : Menteri Pemuda dan Olah Raga(Mempora)RI, Dito Ariotejo bersama Wakil Menpora,Taufik Hidayat tinjau program Makan Gratis

Cimahi,Wartapolitan.com – Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi dimulai pada Senin (6/1/2025) di seluruh Indonesia.

Di Kota Cimahi, menu makan bergizi gratis tersebut diproduksi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Arara Visi Hijau yang berlokasi di Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, bersama Wakil Menpora Taufik Hidayat, melakukan kunjungan untuk meninjau proses pengolahan, pengemasan, hingga pendistribusian menu makan bergizi yang akan disalurkan kepada pelajar di berbagai tingkat pendidikan.

"Hari ini saya bersama Taufik Hidayat, ditugasi untuk meninjau SPPG di wilayah Cimahi. Di dapur sentral ini, kami melihat bagaimana alur persiapan makan bergizi yang kami nilai sangat baik, higienis, dan bersih," ujar Dito saat ditemui di Cimahi.

Selama peninjauan, Dito dan Taufik memeriksa langsung dapur pengolahan dan pengemasan menu makan bergizi gratis. Menu yang disiapkan terdiri dari ayam opor, nasi, sayur, semangka, buncis, dan susu. Makanan tersebut dikemas dalam wadah stainless dan disiapkan untuk 3.500 porsi yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah.

"Menu ini mengandung protein dari lauk, gizi dari sayuran, serta susu. Makanan ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi pelajar mulai dari PAUD hingga SMA," tambah Dito.

Dito menjelaskan, meskipun menu tersebut tidak dirancang untuk kebutuhan gizi atlet, program ini tetap dapat memenuhi gizi anak-anak pada berbagai tingkat pendidikan, memberikan mereka protein hewani dan nabati, karbohidrat, sayuran, dan vitamin.

"Tujuan utama dari program ini adalah untuk menciptakan generasi emas Indonesia yang sehat dan memiliki kecukupan gizi yang baik," kata Dito.

Selain itu, Dito menyoroti dampak ekonomi yang bisa ditimbulkan dari program ini. Dengan memanfaatkan bahan baku dari produsen lokal, program ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah.

"Program ini memiliki efek berganda, yakni tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal," pungkas Dito.

Pewarta : Deri Firmansyah

Post a Comment

0 Comments